Wednesday, December 29, 2010

Suporter Robek "Bendera" Malaysia

Perang psyawar mulai dilancarkan suporter Indonesia kepada Malaysia jelang pertandingan nanti malam. Mereka merebok dan kemudian menginjak-injak bendera tersebut.

JAKARTA, KOMPAS.com Aksi psywar mulai dilancarkan para suporter Indonesia terhadap kubu Malaysia menjelang laga final kedua Piala AFF nanti malam.
Para suporter timnas Indonesia merobek dan kemudian menginjak-injak bendera Malaysia. Insiden perobekan bendera tersebut terjadi di depan Pintu X Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Rabu (29/12/2010) siang.
Puluhan suporter dengan penuh emosi merobek bendera yang terbuat dari karton tersebut seraya mengeluarkan kalimat-kalimat hujatan seperti "Ganyang Malaysia" dan "Bantai Malaysia 5-1".
"Ini wujud spontanitas kami. Kami enggak mau Indonesia kalah," ungkap salah seorang suporter.
Aksi provokatif yang cukup singkat ini dibiarkan oleh aparat. Tidak ada pencegahan sama sekali oleh aparat yang menjaga di sekitar stadion.

Sunday, December 26, 2010

Indonesia Dipukul Malaysia 0-3

VIVAnews - Tim nasional Indonesia belum mampu mencetak gol hingga jeda final pertama Piala AFF 2010 melawan Malaysia di Stadion Nasional, Bukit Jalil, Minggu 26 Desember 2010.
Tim nasional Indonesia mengalami kesulitan untuk menembus pertahanan Indonesia. Bahkan, Oktovianus Maniani harus terkena kartu kuning saat pertandingan baru berjalan lima menit karena menyikut lawan saat duel udara berarti oktovianus tidak dapat bermain saat leg final kedua di jakrta

Pada menit kedelapan, kiper Markus Haris Maulana sempat melakukan protes terhadap wasit Toma Masaki karena mendapat gangguan sinar laser saat Malaysia mendapat sepak pojok.

Malaysia sendiri juga mengalami kesulitan menembus pertahanan Indonesia. Hingga 15 menit pertandingan berjalan, bola lebih banyak berkutat di lini tengah dan belum ada peluang tercipta.

Peluang pertama didapat Malaysia melalui Kunanlan Subramanian pada menit ke-18. Melewati dua pemain belakang Indonesia, Kunanlan kemudian melepaskan tendangan dari luar kotak penalti yang masih bisa diantisipasi Markus.

Kesalahan M Ridwan pada menit ke-22 hampir membuat gawang Indonesia nyaris kebobolan. Umpan Ridwan kepada Firman Utina yang terlalu lemah membuat Mohd Safiq Rahim leluasa melepaskan tendangan lambung yang hampir membobol gawang Markus yang sudah salah posisi.

Peluang pertama Indonesia didapat gelandang Ahmad Bustomi di menit ke-28. Melakukan kerjasama satu-dua dengan Cristian Gonzales, tendangan pemain Arema itu tipis di samping kiri gawang Malaysia yang dikawal Khairul Fahmi Che Mat.

Mulai menit ke-30, timnas Indonesia bisa bermain lebih lepas dan mulai berani menguasai bola. Namun, tim Garuda masih kesulitan menembus pertahanan Malaysia yang dikawal duet Mohd Muslim Ahmad dan Mohd Fadhli Mohd Shas.

Peluang terakhir Indonesia tercipta melalui tendangan bebas Firman Utina yang masih melambung di atas gawang Khairul Fahmi. Skor kacamata bertahan hingga jeda babak pertama. (one)


Susunan Pemain
Malaysia: Khairul Fahmi Che Mat; Mohd Asraruddin Putra Omar, Mohd Muslim Ahmad, Mohd Fadhli Mohd Shas, Mohd Safiq Rahim; Mahalli bin Jasuli, Mohd Amirul Hadi Zainal, Amar bin Rohidan, Kunanlan Subramanian; Norshahrul Idlan Talaha, Mohd Safee Mohd Sali.

Indonesia: Markus Haris Maulana; Zulkifli Syukur, Maman Abdurahman, Hamka Hamzah, Muhamad Nasuha; Muhamad Ridwan, Ahmad Bustomi, Firman Utina, Oktovianus Maniani; Cristian Gonzales, Yongki Aribowo








Kuala Lumpur - Kans Indonesia untuk merebut gelar juara AFF Suzuki Cup 2010 terasa sangat berat. Pasalnya, di partai final pertama di kandang Malaysia, tim 'Merah Putih' dipukul 0-3.

Dua dari tiga gol Malaysia yang membuat publik Stadion Bukit Jalil bersorak dicetak oleh striker andalannya, Mohd Safee Sali. Satu gol tambahan diceploskan oleh Mohamad Ashari.

Dengan kekalahan ini, Indonesia harus menang dengan selisih empat gol saat laga final leg kedua diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (29/12/2010).

Jalannya pertandingan
Baru empat menit laga berjalan, Indonesia sudah mendapat pukulan ketika Oktavianus Maniani mendapat kartu kuning akibat melanggar pemain lawan. Alhasil, Okto pun dipastikan absen di leg kedua.

Di menit-menit awal ini sudah muncul gangguan dalam bentuk sorotan sinar laser yang diarahkan dari tribun penonton ke wajah Markus Horison. Markus pun mengajukan protes kepada wasit.

Malaysia menebar ancaman di menit 18. Kali ini, pergerakan Kunanlan Subramanaiam dari sayap kiri diakhirinya dengan tendangan kaki kanan yang bisa dijinakkan Markus dengan baik.

Peluang berbahaya dipetik Indonesia di menit 27. Kerja sama satu-dua Ahmad Bustomi dengan Cristian Gonzales disudahi tendangan kaki kiri Bustomi yang menyamping di kiri gawang Khairul Fahmi.

Skor imbang tanpa gol ini pun menyudahi 45 menit pertama pertandingan ini. Di saat jeda ini, di stadion diumumkan bahwa apabila ada sorotan laser lagi, laga akan distop.

Dua menit babak kedua berjalan, sundulan Gonzales sukses menembus jala Malaysia, tetapi gol itu dianulir wasit karena El Loco sudah terlebih dahulu off-side.

Indonesia membuat awal bagus di babak kedua ketika semenit berselang tendangan Bustomi mencoba kemampuan Fahmi. Tapi kali ini sepakan Bustomi bisa dijinakkan kiper Malaysia itu.

Di menit 53, kembali terjadi insiden sorotan laser ke wajah Markus. Protes Markus membuat wasit Toma Masaaki kemudian menghentikan permainan. Keputusan wasit ini mengundang protes.

Setelah terhenti selama lima menit untuk negosiasi, pertandingan akhirnya dilanjutkan. Dan hanya semenit setelah laga ini di-restart, Malaysia berhasil mencetak gol pembuka.

Gol ini diawali oleh pergerakan Norshahrul Idlan di sisi kiri yang bisa melewati penjagaan Maman Abdurachman. Umpan pendek Idlan dicocor Mohd Safee Sali untuk merobek jala Markus.

Di menit 66, Safee Sali kembali mengancam pertahanan Indonesia. Umpan Idlan ke Safee gagal diantisipasi oleh Markus, beruntung ada Zulkifli Syukur yang menghalau bola dengan kepala.

Tak sampai semenit, Indonesia kebobolan gol kedua. Kembali aksi Idlan yang membelah pertahanan Indonesia kemudian mengirim umpan ke Ashari yang dengan jitu melepaskan tendangan keras yang bersarang di pojok atas gawang 'Garuda'.

Alih-alih bangkit, di menit 73, Indonesia malah dipaksa menerima gol ketiga bersarang di gawang markus. Kali ini tandukan Safee menyambut umpan Mahalli bin Jasuli yang menjadi prosesnya.

Masuknya Irfan Bachdim dan Arif Suyono sedikit menaikkan harapan Indonesia. Namun pertahanan dan koordinasi tim Malaysia sudah terlanjur bagus dan mereka pun sudah nyaman dengan unggul tiga gol.

Sampai menit-menit akhir, para pemain Indonesia terus mencoba menyerang. Namun hingga peluit panjang berbunyi, tidak ada gol yang berhasil mereka ciptakan ke gawang Malaysia dan tim 'Harimau Malaya' pun resmi menang 3-0.

Susunan pemain
Malaysia: Khairul Fahmi; Asrarudin, Safiq, Norshahrul Idlan, Mohd Safee (Mohd Amri 81), Amar Bin Rohidan, Kunanlan Subramaniam, Mahalli Bin Jasuli (Mohd Sabre 90),  Mohd Amirulhadi (Mohamad Ashari 53), Mohamad Muslim, Mohamad Fadhli

Indonesia: Markus, Zulkifli, Maman, Hamzah, M.Nasuha; M.Ridwan, Firman, Bustomi, Okto (Arif Suyono 72); Gonzales (Bambang 90), Yongki (Irfan 65) ( arp / a2s ) 

http://m.detik.com

Saturday, December 25, 2010

Piala AFF Pedagang Malaysia Jual Atribut Timnas Indonesia

Rizal (45) menjual berbagai atribut Merah Putih untuk suporter Timnas Indonesia. Meski menjual berbagai atribut suporter Indonesia, Rizal mengaku tetap mendukung tim kesayangannya Malaysia.
Rizal tidak berjualan sendirian. Dia juga ditemani temannya, Ali ini yang berasal dari Pulau Pinang.

Seorang pendukung Timnas Indonesia sedang melihat-lihat kaos yang akan dibelinya.

Seorang pendukung Timnas Indonesia sedang melakukan tawar menawar harga kaos yang diinginkannya. Sementara itu pendukung Timnas lainnya masih sibuk memilih kaos dan atribut yang akan dibelinya.




Selain di dekat KBRI Kuala Lumpur, atribut Timnas Indonesia juga dijual di sekitar Stadion Bukit Jalil.

Seperti di Indonesia, atribut yang dijual antara lain kaos, syal, topi, ikat kepala bertuliskan 'Indonesia' dan bendera Merah Putih.




Seorang pendukung Timnas Indonesia memilih kaos yang akan dibelinya di sekitar Stadion Bukit Jalil. Kaos-kaos tersebut dijual seharga 35-45 ringgit.


Sejarah masuknya anggar ke Indonesia

Pada zaman penjajahan Belanda di Indonesia, para tentara Kerajaan Belanda membawa serta olahraga anggar masuk ke Indonesia. Pada saat itu terdapat dus macam tujuan permainan anggar, yaitu untuk berkelahi dan olahraga.
Kemampuan bermain anggar untuk berkelahi diwajibkan bagi setiap tentara Hindia Belanda (KNIL) dengan menggunakan kelewang (pedang) atau sangkur. Sedangkan, permainan anggar untuk olahraga dipersilakan bagi para bintara, perwira, serta mahasiswa.
Tokoh-tokoh militer bangsa Indonesia yang mempunya keahlian bermain anggar pada waktu itu antara lain adalah Drh.Singgih, Soeparman, Maryono, Setu, Warsimin, Paimin Salekan, Atmo Soewirjo, J. Sengkey, Suratman, Mantiri, C.H. Kuron, Mangangantung, dan Soekarno.
Untuk dapat meningkatkan kemampuan bermain anggar maupun olahraga lainnya, KNIL mendirikan sekolah olahraga militer. Sekolah olahraga militer tersebut didirikan guna untuk mendidik para guru anggar, guru renang, dan guru olahraga lainnya. Lembaga pendidikan militer tersebut didirikan di Bandung dan Magelang.
Pada masa penjajahan Jepang, tidak ada informasi yang masuk tentang perkembangan olahraga anggar di Indonesia. Dalam masa perang kemerdekaan, banyak guru anggar yang berasal dari mantan instruktur militer Belanda yang menjadi instruktur di Akademi Militer Yogyakarta. Mereka mengajarkan cara bermain anggar, baik untuk olahraga maupun berkelahi dengan menggunakan sangkur.
Dalam Pekan Olahraga Nasional pertama yang diselenggarakan pada tahun 1948 di Solo, olahraga anggar mulai diperkenalkan serta dieksibisikan oleh para guru anggar mantan instruktur militer Belanda tersebut.
Setelah penyerahan kedaulatan Negara Republik Indonesia, para guru anggar yang tersebar di tanah air mulai mengembangkan olahraga anggar dengan cara mendirikan perkumpulan-perkumpulan anggar di beberapa daerah. Seperti di Sumatera Utara, Jakarta, Bandung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan di Sulawesi Selatan.
Perkumpulan anggar di ibukota kita, Jakarta, didirikan oleh Kasimin Atmosoewirjo, Soekarno, dan Drh. Singgih. Di awal tahun 1950, Kasimin Atmosoewirjo mulai mengembangkan olahraga anggar di Jakarta bersama dengan puteranya yang bernama Suratmin.
Perjuangan para guru anggar yang telah merintis olahraga anggar di tanah air selanjutnya dikembangkan oleh para penerus. Baik oleh murid, anak, maupun cucu, sehingga pada saat ini olahraga anggar dapat terus berkembang di berbagai provinsi di Indonesia.
Setelah penyerahan kedaulatan Indonesia oleh pihak Belanda, permainan anggar mulai diajarkan di sekolah olahraga maupun perguruan tinggi olahraga. Di lingkungan akademi militer dan polisi juga sempat diajarkan cara bermain anggar, namun pada akhirnya kurang berkembang.
Dalam perkembangan selanjutnya, olahraga anggar mulai dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional kedua yang diselenggarakan pada tahun 1951 di Jakarta. Setelah itu olahraga anggar selalu dipertandingkan dalam setiap Pekan Olahraga Nasional hingga sekarang.

wasit dan kelas anggar

Wasit dalam olahraga angar

Setiap wasit yang memimpin pertandingan, dapat menjatuhkan sanksi (hukuman) pada atlit, apabila melakukan pelanggaran yang ditentukan. Pelanggaran pertama, wasit mengeluarkan kartu kuning. Pelanggaran kedua, wasit mengeluarkan kartu merah. Pelanggaran ketiga, wasit mengeluarkan kartu hitam, (pelanggaran berat, atlit diskor dari pertandingan).

Kelas dalam anggar
Putra:
  • épée perorangan
  • épée tim
  • foil perorangan
  • sabre perorangan
  • sabre tim

Putri:
  • épée perorangan
  • foil perorangan
  • foil tim
  • sabre perorangan
  • sabre tim

Pakaian Anggar

Pakaian terdiri dari:
  • Masker (Pelindung Muka).
  • Sarung Tangan.
  • Baju Jaket terbuat dari bahan yang kuat dan berwarna putih.
  • Untuk pemain Epee atau Poil, baju pemain terbuat dari metal
Pakaian dan peralatan anggar: (1) jaket, (2) sarung tangan, (3) kabel badan, (4) Épée, (5) celana, (6) masker, (7) plastron (pelindung ketiak)

Lapangan Area anggar

Arena anggar biasanya dalam ruangan tertutup, panjangnya 12 meter dan lebarnya 2 meter. Ditutupi linolium (gabus) dan dilengkapi peralatan elektronik untuk mengetahui terjadinya poin.

Cara bermain anggar

Tiga jenis senjata yang digunakan cabang anggar dalam ajang Olimpiade: foil, epee dan sabre. Dimainkan di arena seluas 14×1,5 meter. Dilengkapi dengan  kabel dan kostum khusus, para pemain dihubungkan dengan sistem penilaian  elektronik yang akan bereaksi jika terkena tusukan. Dalam setiap pertandingan digunakan sistem eleminasi langsung. Sebuah tim akan terdiri dari 3 pemain dan masing - masing akan berduel dengan anggota tim lawan.

Nomor-nomor dalam anggar

Anggar yang dipertandingkan pada olimpiade memainkan tiga nomor, yang dinamakan berdasarkan senjatanya:
  • Floret (foil): Pedang yang berbentuk langsing, lentur dan ringan, ujungnya datar atau bulat, tumpul dan berpegas. Bila ditusukkan dapat naik/turun, beratny 500 gram (5 ons). Pelindung tangan yang terdapat pada floret lebih kecil dibandingkan dengan Degen dan Sabel. Ujungnya untuk menusuk dan bagian bawah pedang untuk menangkis dan menekan.
  • Sabel (sabre): Pedang yang berbentuk segitiga dan sudutnya tidak tajam, seperti parang kecil, semakin keatas semakin pipih dan ujungnya ditekuk hingga tidak meruncing, beratnya 500 gram. Pelindungan penuh menutupi tangan sampai pangkal tangkai. Bagian atas pedang untuk memarang dan bagian bawah untuk menangkis, serta ujungnya untuk menusuk.
  • Degen (epée): Pedang berbentuk segitiga dan berparit, pada pangkalnya tebal dan samping keujung kecil, agak kaku. Ujungnya datar dan berpegas dengan pelindung tangan besar, beratnya 750-770 gram. Bagian bawah pedang untuk menangkis dan ujungnya untuk menusuk.

pengertian anggar

Anggar adalah seni budaya olahraga ketangkasan dengan senjata yang menekankan pada teknik kemampuan seperti memotong, menusuk ,atau menangkis senjata lawan dengan menggunakan keterampilan dalam memanfaatkan kelincahan tangan. Dalam artian lebih spesifik, anggar adalah satu satu cabang olahraga yang diajarkan di sekolah-sekolah Eropa pada masa lalu dalam melatih keahlian dalam menggunakan senjata tajam yang akhirnya menjadi salah satu olahraga resmi di Olimpiade.
Etimologi kata "anggar" dalam bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Perancis "en garde", artinya dalam Bahasa Indonesia berarti "bersiap". Kata "en garde" digunakan sebelum permainan anggar dimulai, untuk memberi perintah "bersiap" kepada pemain. Dalam bahasa Perancis sendiri anggar disebut sebagai escrime. Walaupun kita menganggap anggar sebagai permainan yang menghibur, sebagai senjata, sebagai sarana pendidikan atau pun olahraga, ternyata anggar mempunyai perjalanan sejarah yang cukup panjang. Kemampuan teknis, catatan pencapaian yang cukup panjang, di luar hal - hal tersebut adalah nilai - nilai yang terkandung dalam permainan anggar sendiri hingga kini masih diajarkan melalui praktik olahraga itu sendiri.
Jika sejarah mengenai anggar ditelusuri, kita akan mengacu pada penggunaan pedang. Sejak dahulu kala, pedang diciptakan sebagai alat untuk melindungi diri. Manusia menggunakan kekuatan dan ketangkasannya, memilih bahan dan alat, meningkatkan ketrampilannya dengan menggunakan kepandaiannya. Semua itu merupakan latar belakang permainan anggar.
Anggar merupakan salah satu dari sedikit olahraga yang mengakui profesionalisme sebelum tahun 1980an. Bahkan pada peraturan - peraturan awal Olimpiade yang ditulis oleh Baron Pierre de Coubertin (presiden kedua dari International Olympic Committee), dengan jelas menyatakan bahwa pemain anggar profesional yang disebut denganMasters diperbolehkan untuk ikut bertanding.
Anggar dipertandingkan pada ajang Olimpiade untuk pertama kalinya pada tahun 1896. Merupakan salah satu dari sedikit cabang olahraga yang menjadi program tetap dalam pelaksanaan Olimpiade.

pengertian Aeromodelling

Aeromodelling adalah suatu kegiatan yang mempergunakan sarana miniatur (model) pesawat terbang untuk tujuan rekreasi, edukasi dan olah raga. Kegiatan ini umumnya digemari oleh peminat ilmu pengetahuan dan teknologi secara perorangan ataupun yang tergabung dalam organisasi sosial kemasyarakatan, yang digunakan untuk menyebarluaskan minat kedirgantaraan di bidang aeromodelling seperti Pramuka melalui kegiatan SAKA (Satuan Karya) Dirgantara, Karang Taruna, UKM (Unit kegiatan Mahasiswa) di kampus-kampus serta perkumpulan-perkumpulan olah raga kedirgantaraan.

Para peminat aeromodelling yang ingin memulai kegiatan ini dapat berkunjung atau menghubungi perkumpulan aeromodelling setempat atau yang terdekat untuk mendapatkan informasi-informasi dan bimbingan teknis. Disamping itu dapat juga diperoleh melalui massa baik cetak dan elektronik tentang kedirgantaraan pada umumnya dan aeromodelling pada khususnya.
Apabila sudah didapat perkumpulan aeromodelling setempat, para peminat sedapat mungkin meyempatkan diri untuk menyaksikan peragaan penerbangan aeromodelling pada acara-acara latihan, demonstrasi dan pameran kedirgantaraan. Setelah itu biasanya peminat dapat menentukan jenis penerbangan model yang mana paling diminati, apakah yang bermotor atau tidak , terkendali atau tidak, Radio Control atau Control Line tentunya sesuai dengan kemampuan pengadaan bahan dan peralatan yang diperlukan.
Pada dasarnya peminat aeromodelling ini secara alami terbagi dalama 3 kategori:
  • mereka yang tergabung dalam kategori aeromodelling hanya untuk bersenang-senang (fun),
  • aeromodelling sebagai sarana menimba dan memperdalam ilmu pengetahuan serta,
  • aeromodelling sebagai sarana pencapaian prestasi olah raga kedirgantaraan.
Pada umumnya kategori dua yang terakhir saling berhubungan erat dan konsisten dalam menjalankan kegiatan ini. Kegiatan aeromodelling tidak semata-mata mempersiapkan remaja untuk berprofesi dalam dunia dalam dunia penerbangan karena ada 2 pengaruh sosial yang pertama yaitu melatih ketekunan, kesabaran dan ketelitian serta menikmati keindahan , kedua mendapatkan nilai tambah/bekal untuk berkarier di dalam dunia penerbangan.



Saturday, December 18, 2010

Menjaga Momentum Euforia Timnas Indonesia


Sejak bergulirnya kejuaraan Piala ASEAN Football Federation (AFF) sejak 1 Desember 2010 lalu, jutaan masyarakat Indonesia seperti dibuat tersihir oleh penampilan apik Timnas Garuda. Bermain menyerang, atraktif, mencetak banyak gol dan hadirnya dua pemain indo di tim, Irfan Bachdim (nomor 17) serta Christian Gonzalez (nomor 9), membuat Timnas menjadi bahan obrolan yang tak pernah habis diperbincangkan.
Bahkan Irfan Bachdim, Bambang Pamungkas (nomor 20) hingga Arief Suyono (nomor 14) bisa menjadi Trending Topic Worldwide di situs mikroblogging Twitter. Hasil gemilang Timnas Indonesia selama babak penyisihan Grup A Piala AFF 2010 tak lepas dari peran pelatih kepala Alfred Riedl (61), serta dua asistennya Wolfgang Pikal dan Widodo C Putro. Riedl terkenal dengan sikapnya yang disiplin dan keras dalam menggembleng anak-anak Timnas selama latihan maupun ketika memberikan instruksi di ruang ganti dan pinggir lapangan.
Tak jarang beberapa pemain bintang yang tidak disiplin selama latihan kena semprot mulut pedas Riedl. Sanksi tegas pun pernah dijatuhkan ke beberapa pemain Timnas yang dinilai tidak mematuhi aturan, mulai membayar denda hingga disuruh push up puluhan kali di pinggir lapangan latihan.
Keputusan Riedl yang paling berani ialah mencoret nama Boaz Salosa dari skuad inti merah putih. Padahal selama ini Boaz adalah bintang di klubnya Persipura Jayapura dan juga punggawa Timnas selama lima tahun terakhir. Boaz juga punya skill bermain bola yang di atas rata-rata pemain Indonesia.
Sayangnya Boaz dinilai Riedl punya perangai yang sulit diatur.
Riedl juga tak mempan intervensi segelintir pengurus PSSI dalam kebijakan penentuan skuad tim serta taktik yang diterapkan. Pria berpaspor Austria itu selalu bersikukuh kalau semua keputusan terkait pemilihan pemain, strategi, taktik, porsi latihan hingga menu makanan, ditentukan olehnya.
Hasilnya: Malaysia diganyang dengan skor 5-1, Laos dipermalukan dengan angka telak 6-0 dan Indonesia bisa mengalahkan musuh bebuyutannya selama ini Thailand dengan skor 2-1.
Yang terbaru, Timnas mampu mengalahkan Filipina di Semifinal Piala AFF 2010 pertama dengan skor 1-0 lewat gol Christian Gonzalez.. Filipina yang dilatih oleh pelatih asal Inggris Simon McMenemy menjelma menjadi tim kuat di Asia Tenggara. Kebijakan Federasi Sepak Bola Filipina dengan melakukan naturalisasi terhadap delapan pemain bule menghasilkan prestasi instan, masuk Semifinal pertama kalinya di ajang Piala AFF (dulu Piala Tiger-red).
Namun kerja keras Timnas belum selesai. Kemenangan dengan selisih satu gol belum menjamin Indonesia bakal lolos ke Final. Karena Indonesia dan Filipina akan kembali bertemu di Semifinal kedua pada 19 Desember 2010.
Jika Filipina mencetak satu gol atau bahkan menang, pupus sudah semua kebahagiaan yang dirasakan oleh pemain dan rakyat Indonesia.
Sejumlah perbaikan pun harus dilakukan oleh pelatih dan pemain.
Seperti lini belakang Timnas yang beberapa kali kurang koordinasi. Duet jantung pertahanan Maman Abdurrahman (nomor punggung 5) dan Hamka Hamzah (nomor 23) harus rajin-rajin berkomunikasi. Keduanya juga harus lebih sering memberitahu kiper Markus Horison untuk tidak sembrono mengawal gawang Indonesia. Beberapa kali keputusan Markus maju jauh ke depan hampir menciptakan gol untuk tim lawan.
Untuk lini tengah dan depan Indonesia faktor stamina yang fit harus terus dijaga. Lalu sikap bermain yang egois, seperti yang beberapa kali diperlihatkan Oktovianus Maniani (nomor 10 dan Irfan Bachdim tak boleh diulangi lagi. Kepentingan dan kemenangan tim adalah segalanya!
Selain berterima kasih kepada pelatih dan pemain yang berjibaku di lapangan, acungan dua jempol juga layak ditujukan kepada suporter merah putih. 40 ribu hingga 70 ribu penonton tak pernah bosan menyanyi dan bersorak selama menonton dan mendukung Timnas Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan yang legendaris itu.
Bahkan Filipina pun mengagumi fanatisme ribuan penonton yang hadir di GBK ketika melakoni babak Semifinal pertama.
Semua momentum euforia ini harus terus dijaga hingga Indonesia main di Final (24 dan 29 Desember 2010) hingga akhirnya Firman Utina cs menjadi juara Piala AFF untuk pertama kalinya.
Jika Indonesia juara, pekerjaan dan tanggung jawab tidak lantas usai. Semua pihak harus terus menjaga prestasi ini dengan sungguh-sungguh dan berkelanjutan.
Mulai dari pengurus PSSI yang harus merubah mentalnya selama ini. Manajemen bobrok dan tidak transparan benar-benar harus dihapus. PSSI juga harus bisa mengakomodir beberapa usulan dari pihak di luar PSSI mengenai roda kompetisi profesional, pembinaan pemain muda sampai manajemen tim nasional.
Pemain pun juga harus terus menjaga kedisiplinannya sebagai atlet profesional. Memperhatikan pola makan, gizi, istirahat, porsi latihan hingga meninggalkan rokok dan miras, penting untuk dilakukan.
Klub bola profesional sebagai salah satu ujung tombak pembinaan pemain juga harus menjadi modern. Pola pembinaan, pelatihan dan manajemen seperti yang dimiliki klub-klub di Eropa maupun Jepang dan Korea Selatan bisa menjadi acuan. Setidaknya beberapa poin kelebihan mereka bisa kita contoh.
Peran pemerintah juga tak boleh dilupakan. Membangun sarana olahraga yang modern dan hanya boleh digunakan untuk kepentingan olahraga harus segera dilakukan jika kita ingin nama Indonesia semakin harum di dunia internasional. Membangun sarana olahraga adalah salah satu kunci meningkatkan prestasi olahraga. Menambah anggaran untuk peningkatan prestasi akan mubazir jika kita tidak memiliki sarana olahraga yang mumpuni.
Staf kepelatihan lokal juga harus terus ditingkatkan mutunya. Mulai dari penyeleksian staf pelatih, mengirimnya sekolah ke luar negeri, seperti Cina, Jepang, Australia, Amerika Serikat atau Rusia, bisa dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman melatih para pelatih lokal.
Menyewa pelatih asing juga tidak diharamkan. Metode kepelatihan pelatih asing yang berwawasan jauh ke depan, disiplin, ketat dan tanpa kompromi penting untuk membina atlet Indonesia.
Lalu yang hingga kini belum dilakukan oleh Indonesia ialah Science Sport atau peningkatan mutu latihan dan prestasi dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Di Eropa, AS dan beberapa negara Asia, Science Sport adalah faktor penentu prestasi sebuah negara, selain atlet, pelatih, sarana olahraga dan pengurus organisasi.
Semoga dengan penampilan Timnas Indonesia seperti saat ini bisa memberikan semangat dan inspirasi bagi semua insan olahraga, media, pemerintah dan masyarakat luas untuk ikut serta mengangkat nama Indonesia di ajang internasional.
Garuda Tetap di Dadaku!


Thursday, December 16, 2010

Piala AFF Ada Presiden, Pengamanan Ditingkatkan




Jakarta - Polda Metro Jaya mempersiapkan pengamanan pertandingan Filipina kontra Indonesia dengan serius. Apalagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan hadir ke stadion.

Kepada wartawan, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Baharuddin Djafar mengatakan bahwa kehadiran Presiden SBY membuat jumlah aparat keamanan ditambah.

"Untuk pengamanan totalnya ada 3 ribu personel. Setelah rapat tadi malam, yang tadinya pengamanannya biasa, tapi karena ini event khusus dan dihadiri VVIP maka pengamannnya ditambah jadi 3 ribu, belum termasuk personel cadangan," kata Baharuddin di Mabes Polda Metro Jaya, Kamis (16/12/2010).

Untuk pengamanan Presiden, komando akan dipegang oleh Kodam Jaya dan Pasukan Pengamanan Presiden.

"Khusus Presiden akan ada pengamanan khusus yang namanya Operasi waskita di bawah kendali Pangdam dan Paspampres," papar Baharuddin.

Pertandingan semifinal pertama AFF Suzuki Cup 2010 antara Filipina melawan Indonesia bakal digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Kamis (16/12) malam mulai pukul 19.00.



sumber : detiksport

Semoga Dengan kehadiran Bapak Presiden SBY memberi semangat yang Lebih kepada TIMNAS Sepak Bola Indonesia

Tuesday, December 14, 2010

Berita Piala AFF

Tiket Semifinal Pertama Tersisa Sekitar 35%

Persepak bolaan Indonesia makin bangkit, terbukti dengan pembelian tiket di Stadiun Gelora Bung Karno untuk menonton semifinal antara Indonesia VS  Filipina, berarti dengan antusias para penonton yang berburu tiket untuk menonton pertandingan semifinal Indonesia. Banyak harapan dari hati nurani bangsa Indonesia agar Indonesia Dapat memenangkan Piala AFF tahun ini. Saya dapat berita dari detiksport.

Jakarta - Belum dapat tiket pertandingan semifinal pertama Piala AFF 2010 antara Filipina vs Indonesia? Ada baiknya Anda buru-buru membeli karena tiket yang tersisa kini kurang dari setengahnya.

Tiket untuk laga 16 Desember sudah mulai dilepas ke publik mulai Senin (13/12/2010) kemarin. Tiket tersebut hanya bisa didapatkan di dua tempat, Pintu X Stadion Utama Gelora Bung Karno dan Kator Raja Karcis, ratusan fans sejak kemarin terlihat memadati kedua lokasi tersebut.


Setelah dua hari terlewati, penjualan tiket semifinal pertama tersebut diyakini sudah melewati angka 50%. Demikian diungkapkan Direktur Marketing PSSI, Edhi Prasetyo saat dihubungi wartawan ke telepon genggamnya.



"Penjualan tiket untuk pertandingan tanggal 16 di hari pertama kemarin untuk GBK saja sudah laku 12.642 lembar tiket. Sementara untuk hari ini kita siapkan 27.000 lembar tiket," sahut Edhi.



Dilanjutkan Edhi, hasil penjualan tiket di hari kedua ini belum diketahui secara pasti. Namun jika jumlah yang disediakan terjual habis, maka lebih dari setengah total tiket yang dijual langsung di GBK (sebanyak 61.400 lembar tiket) sudah berhasil dijual.



Dengan kata lain, tiket yang tersisa untuk pertandingan semifinal pertama adalah sebanyak 21.758 lembar tiket, atau sekitar 35% saja.



Untuk dua pertandingan semifinal Piala AFF antara Indonesia kontra Filipina, pihak LOC mencetak sebanyak 70.725 lembar tiket. Dari jumlah tersebut 61.400 di antaranya dilepas ke publik sementara 9.125 lainnya diperuntukkan pada undangan dan tamu.



"Total yang sudah terjual jhingga kini belum bisa diperkirakan berapa jumlahnya. Sementara tiket untuk pertandingan tanggal 19 kenapa sudah dibuka karena memenuhi permintaan masyarakat," tuntas Edhi.


Piala AFF
Indonesia Dominan atas Filipina 



Jakarta - Timnas Indonesia punya sejarah yang superior atas Filipina di lapangan sepakbola. Dari sekian banyak kemenangan yang pernah didapat, tiga kali pasukan "Merah Putih" pesta gol besar-besaran.

Indonesia akan menghadapi Filipina dalam dua laga semifinal Piala AFF di Gelora Bung Karno, Jakarta. Semifinal pertama akan digelar Kamis (16/12/2010), dan semifinal kedua dihelat tiga hari berselang.

Menurut catatan Football Database, pertandingan Kamis lusa adalah yang ke-20 antara Indonesia dan Filipina. Dalam 19 partai sebelumnya, tim "Garuda" tercatat menang 17 kali, Filipina menang sekali, dan sisanya berakhir imbang. Indonesia juga tercatat mampu melesakkan 83 gol, sementara Filipina hanya bisa memasukkan 11 gol.

Kemenangan pertama dan terakhir Filipina terjadi pada 19 Mei 1934 di ajang Far Eastern Games. Saat itu Indonesia yang masih memakai nama Hindia-Belanda kalah 2-3 dari Filipina.

Setelah era kemerdekaan, Filipina tak pernah lagi bisa mengalahkan Indonesia. Prestasi terbaik mereka adalah menahan imbang 1-1 di ajang SEA Games 1977 di Stadion Merdeka, Kuala Lumpur, Malaysia.

Selebihnya, Filipina lebih sering menjadi lumbung gol kala bertemu Indonesia. Skor terbesar terjadi pada tahun 1972 dan tahun 2002.

Pada 25 September 1972, Indonesia bertemu Filipina di babak penyisihan Korea Cup di Korea Selatan. Indonesia menang telak 12-0. Dalam turnamen tersebut, Indonesia lolos ke final sebelum akhirnya kalah 1-3 dari Burma.

Kemenangan besar kembali didapat Indonesia 30 tahun kemudian. Di ajang Piala Tiger 2002 di Jakarta, anak buah Ivan Kolev menghancurkan Ian Araneta cs dengan skor 13-1. Dalam pertandingan tersebut, Bambang Pamungkas dan Zaenal Arief sama-sama melesakkan empat gol.

Skor besar lainnya terjadi di ajang Piala Merdeka di Malaysia tahun 1962. Indonesia yang saat itu dilatih Antun Pogacnik sukses mempermalukan Filipina sembilan gol tanpa balas (9-0) di babak penyisihan grup A. Tim 'Merah Putih' akhirnya keluar sebagai juara usai mengatasi Pakistan 2-1 di partai final.

Menarik disimak bagaimana hasil pertemuan ke-20 antara Indonesia dan Filipina. Apakah Firman Utina dkk bisa meneruskan kedigdayaan Indonesia, atau Phil Younghusband cs justru bisa merebut kemenangan perdana dalam 76tahun.

Sejarah pertemuan:

Tanggal, kompetisi, Skor (INA-PHI)

19 Mei 1934,Far Eastern Games, 2-3
28 Mei 1958, Asian Games, 5-2
29 Agustus 1962, Asian Games, 6-0
12 September 1962, Piala Merdeka, 9-0
7 Agustus 1967, Kualifikasi Piala Asia, 6-0
8 Agustus 1971, Persahabatan, 3-1
1 Agustus 1972, Persahabatan, 3-0
25 September 1972, Korea Cup, 12-0
23 November 1977, SEA Games, 1-1
11 Desember 1981, SEA Games, 2-0
12 Agustus 1984, Kualifikasi Piala Asia, 1-0
22 Juli 1987, Persahabatan, 2-0
23 Agustus 1989, SEA Games, 5-1
30 November 1991, SEA Games, 2-1
15 Juni 1993, SEA Games, 3-1
12 Oktober 1997, SEA Games, 2-0
27 Agustus 1998, Piala Tiger, 3-0
6 November 2000, Piala Tiger, 3-0
23 Desember 2002, Piala Tiger, 13-1 ( a2s / key )