Sebelum perang kemerdekaan sofbol sudah ada yang memainkan di Indonesia, namun sifatnya masih sangat terbatas. Yaitu hanya dimainkan di sekolah-sekolah tertentu saja. Pada mulanya ada anggapan bahwa permainan olahraga sofbol hanya pantas dimainkan oleh golongan wanita saja. Hal ini terus berlangsung sampai tahun 1966. Oleh karenanya sampai tahun itu, sofbol hanya dimainkan oleh puteri. Ketika Asian Games Bangkok, terbukalah mata kita bahwa sebenarnya olahraga sofbol itu dapat dimainkan baik oleh puteri maupun putera. Pada waktu itu putera-putera kita, masih menyenangai olahraga bisbol.
Melihat perkembangan sofbol sedemikan cepatnya dan adanya kompetisi antara negara setiap tahunnya. Timbul perhatian kita terhadap cabang olahraga ini secara serius. Mulanya sofbol hanya berkembang di Jakarta, Bandung, Palembang, Semarang dan Surabaya. Tetapi kini telah menjadi salah satu cabang olahraga yang yang sangat digemari masyarakat, terutama para pelajar dan mahasiswa. Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan sofbol di Indonesia, diperlukan suatu badan yang mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk dengan nama PERBASASI (Perserikatan Baseball & Sofbol Amatir Seluruh Indonesia). Dengan adanya wadah PB. PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi sofbol tingkat nasional. Kejuaraan Nasional I diselenggarakan tahun 1967 di Jakarta. Di samping itu sejak PON VII di Surabaya, sofbol menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.
Liga Sofbol Indonesia (LSI)
Dalam upaya lebih memperkenalkan olahraga sofbol di kalangan masyarakat, PB Perbasasi merencanakan membentuk Liga Sofbol Indonesia.
LSI diselenggarakan pertama kali pada tahun 2004. Putaran pertama diadakan di Jakarta pada bulan Mei 2004, sedangkan putaran kedua berlangsung di Bandung, Juli 2004. Putaran ketiga liga yang diikuti enam klub berlangsung di Surabaya, tanggal 26-27 November 2004. Seluruh klub peserta liga saat ini masih terbatas beberapa klub. Mereka adalah Citra Muda, Prambors, Garuda, Rebels (Jakarta), Gorgeous, NISP, Bumi Asri (Bandung), Sriti (Surabaya), Smanda (Lampung), dan Pirates (Kaltim)
Bagi kalangan sofbol, Liga Sofbol Indonesia atau LSI merupakan pertandingan bergengsi menuju semipro. Selain pemain Indonesia, klub-klub peserta LSI dapat menggunakan pemain asing dalam timnya. Saat ini peraturan mengenai pemain asing membolehkan Jumlah maksimal pemain asing yang dapat memperkuat sebuah klub ialah lima atlet. Namun hanya tiga pemain yang dapat menjadi pemain inti, sedangkan dua pemain lain yang menjadi cadangan hanya bisa menggantikan pemain asing.
No comments:
Post a Comment