Monday, September 12, 2011

Keloid dan Tips Mengatasinya

Keloid merupakan jaringan parut (fibrosa) yang pertumbuhannya takkan berhenti oleh waktu pada bekas luka, sehingga melebihi batas luka.

Keloid berwarna kemerahan sampai kecoklatan, menonjol dengan bentuk tidak beraturan, gatal dan kadang sedikit nyeri. Efek bagi yang berbakat keloid hanya pada sisi kosmetiknya aja, kurang  indah untuk dilihat. 
Seperti gambar berikut :


Mereka yang berbakat, luka pada kulit yang agak dalam akan menimbulkan keloid. Apalagi di sekitar bahu, dada, dagu dan lutut bagian belakang. Jaga jangan sampai luka :) .

Saya kebetulan punya bakat keloid yang diturunkan dari pihak ibu (carrier). Ibu saya tidak berbakat keloid, tapi kakak perempuan kandungnya berbakat. Adik saya juga tidak berbakat keloid, tetapi anaknya yang lelaki ada yang berbakat keloid. Ternyata keloidpun jenis penyakit yang diturunkan, baik pada wanita maupun laki-laki.

Keloid yang hampir mirip gambar diatas saya dapatkan waktu SD (umur 9-10 th), bekas suntikan imunisasi campak. Awalnya hanya berbentuk bintik kecil sebesar jerawat, gatal, digaruk, akhirnya bertambah besar dan tebal.

Perjalanan panjang, awal SMA ( mulai nyadar, ga bakal bisa pakai baju you can see :P ) untuk mengatasinya pun dilalui, ke dokter umum, dirujuk ke spesialis kulit. Dijabarkan panjang lebar tentang keloid dan penyebabnya yang belum diketahui, serta tips untuk mengatasinya :
  • Injeksi kortikosteroid ; Injeksi dengan tujuan untuk menipiskan dan melunakkan keloid. Kenakort-A dan jarum suntuiknya sampai beli sendiri (proses penyembuhan makan waktu lama). Sebelum disuntik, dikompres dulu dengan es batu, baru kemudian diinjeksi oleh dokternya menyusur permukaan keloid. Suntikannya banyak, dan rasa nyeri saat disuntik jangan ditanya, sakit ( injeksinya satu kali seminggu ). Keloidnya menipis, berhenti injeksi, keloidnya tebal dan malah semakin melebar lagi. Sempat bolak-balik lagi melakukan injeksi ini lagi secara rutin, keloidnya tipis dan lunak, ga injeksi, keloidnya tebal lagi.
  • Salep/Gel Silikon ; untuk menghambat pertumbuhan keloid. Pernah menggunakan :  salep Moderma, di oleskan ke keloid, di pijat 2-3 menit. Cica-Care, Silocon Gel Sheet, lembaran gel yang di tempelkan ke keloid (dulu waktu saya beli berada dikisaran 600 ribu rupiah, sekarang sepertinya sudah kisaran 1 juta-an). Hasilnya, sama dengan injeksi, tipis, balik lagi. ( Sayanya yang memang bakat akut keloid kali ya :( ).
 
Alternatif lain yang dapat ditempuh, ( saya tidak satupun yang di rekomendasikan oleh beberapa dokter spesialis kulit yang  saya temui, dengan alasan, Biayanya lumayan mahal, resiko berhasilnya kecil, dan ini hanya masalah kosmetik ) :

  • Operasi : Penuh resiko, malah kata si dokter akan menimbulkan keloid baru dan lebih besar lagi pada bekas operasi.
  • Laser : Sebagian besar ini efektif untuk penderita keloid, tetapi masih mahal.
  • Pembekuan : dengan menggunakan nitrogen cair, juga hanya efektif untuk sebagian orang.
 
Diantara jeda injeksi dan salep dengan dokter (lha, keloidnya umurnya udah lebih dari 20th-an :P ) saya juga pernah mencoba beberapa tips yang di rekomendasikan kenalan untuk mengatasi keloid :

  • Air Kayu Bakar : Kayu kalau dibakar, di sisi ujung yang lainnya akan mengeluarkan air, air ini yang dioleskan ke luka parut yang sudah menjadi keloid itu.
  • Daun Pegagan : Ditumbuk halus, ditempelkan ke keloid, berasa dingin.
Setelah melewati berbagai tips untuk mengatasi keloid, hasilnya tidak menunjukkan perbaikan, saya memilih membiarkannya aja, toh tidak mengganggu dan menular ke orang lain yang melihat dan menyentuhnya :lol: .
Tetapi di tahun 2010 kemaren, keloid semakin terasa gatal, sedikit nyeri dan pertumbuhannya terlihat lebih cepat di banding yang tahunan saya alami. Mulai curhat ke saudara, keluarga dan saya kurang semangat menjalani treatment sebelum-sebelumnya.

Saudara ada yang menganjurkan untuk meminum produk Melilea. Ada temannya yang kena Gondok dan juga bolak balik ke dokter, rutin mengkonsumsi ini, gondoknya mengecil. Saya ga percaya, apa hubungannya gondok sama keloid? ( Apalagi produk ini dijual dengan sistem MLM, beuhh ).

Karena ga punya alternatif mengatasi keloid baru yang lain, awal Maret 2011, setelah dapat brosur kiriman, membaca-bacanya. Terbuat dari bahan arganic, mengobati dari dalam, bahkan wanita hamilpun di rekomendasikan untuk mengkonsumsinya.

Saya memutuskan untuk mencoba mengkonsumsi produk Melilea ini. Aturannya diminum 2-3 kali sehari, saya meminumnya satu kali aja sehari ( karena saya juga menyimpan potensi penyakit yang berkaitan dengan pembengkakan kelenjer ), takut kalau ada efek samping :D .

Alhamdulillah, setelah menghabiskan 1 botol melilea greenfield organic ukuran kecil ( 4 oz), saya mulai melihat perubahan pada bekas luka, yang meninggalkan bekas parut ( bukan keloid) pada bekas operasi (melahirkan), menjadi rata, benjolan di beberapa kelenjar yang teraba tangan juga tak terasa lagi.

Sampai saat ini, sudah mengkonsumsi 1 botol kecil dan 2 botol besar melilea greenfield organic ukuran 458 Gr/16 oz  —> harga sekitar 590 ribu-an ( suami dan anak juga ikut mengkonsumsi) dengan takaran tetap 1 kali sehari, keloid saya yang bandel itu, mulai terasa lunak dan jauh lebih tipis.

Mudahan tips pengobatan untuk mengatasi pertumbuhan keloid dengan greenfield organic kali ini, berjodoh dengan keloid dan berbagai potensi penyakit yang tersimpan, yang di sebabkan pola makan saya dulu yang kurang sehat :oops: .
Mengobati satu penyakit itu, membutuhkan biaya yang lumayan besar, waktu yang tidak sebentar. Hidup sehat jauh lebih mudah dan murah. Dan bersyukurlah untuk nikmat sehat yang kita dapatkan.
*** Pilihlah pengobatan yang sesuai dengan kondisi keloid dan saran tenaga ahli yang menangani anda.

artikel diambil dari http://ysalma.wordpress.com/2011/08/06/keloid-dan-tips-mengatasinya/

No comments:

Post a Comment